Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel untuk mengelola aset eks Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, mendapat ‘lampu hijau’ dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar. Mustafa mengungkapkan, gagasan pemprov tersebut dianggap bisa mengembangkan potensi dunia penerbangan di Sulsel serta dapat memuluskan bandara di Kota Makassar di dunia internasional. ”Untuk menyatukan bandara lama dan bandara yang baru, saya pikir itu cukup luar biasa,” katanya kemarin. Pengembangan seperti ini, lanjut dia, juga pernah dilakukan di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, belum lama ini.Menurut Mustafa, bandara tersebut dijadikan tiga runway sehingga bisa meningkatkan jumlah penerbangan domestik maupun internasional. Selain itu, pengembangan eks lahan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar ini juga bisa mengalihkan jumlah penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta,yang selama ini sudah sangat padat melampaui batas. ”Apabila Sulsel bisa mengembangkan bandara tersebut, otomatis akan bisa mengurangi kelebihan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
Sekarang ini di Jakarta sudah melampaui 50 juta penumpang,” ujar mantan Direktur Utama Perum Bulog ini. Persetujuan Mustafa Abubakar ini dilontarkan kepada wartawan seusai mengikuti ekspose Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengenai Pabrik Gula Camming, Arasoe, serta rencana pengembangan bandara lama di Rujab Gubernur,pagi kemarin.